Monday 27 May 2013

Hasil UKG Nasional Tahun 2012

Uji Kompetensi Guru (UKG) online telah dilaksanakan pada tahun 2012 yang lalu. Uji ini diikuti oleh guru yang telah bersertifikasi. Hasil UKG masih memprihatinkan, nilai tertinggi 91,00, nilai terendah 1,00, dan nilai rata-rata secara nasional 43,82, jauh dari harapan yaitu minimum nilai rata-rata nasional 70,00. Ini alat berkaca bagi guru untuk meningkatkan kompetensinya. Dan memang patut disayangkan, beberapa teman guru yang konon cukup idealis memandang UKG secara sinis dan mereka mengerjakan atau mengikuti UKG secara tidak serius. Hasil UKG mereka tentu tidak mencerminkan kemampuan dan kondisi riel mereka, namun itu tugas pemerintah untuk meyakinkan mereka bahwa UKG itu perlu, bukan sekadar proyek. Dalam hal ini, Pemerintah perlu secara kontinyu melaksanakan UKG, dengan catatan hasilnya turut serta menentukan besaran tunjangan sertifikasi guru. Contoh perhitungan untuk nilai terendah 0 dan tertinggi 100 (skala 100) adalah sebagai berikut:
  • Guru mendapat nilai di bawah 25,00, maka ia hanya berhak mendapat 50% kali gaji pokoknya pada tahun depan.
  • Guru mendapat nilai lebih dari atau sama dengan 25,00 namun di bawah nilai rata-rata nasional, maka ia hanya berhak mendapat 75% kali gaji pokoknya pada tahun depan.
  • Guru mendapat nilai lebih dari nilai rata-rata nasional sampai dengan 85,00 maka ia berhak mendapat 100% kali gaji pokoknya pada tahun depan.
  • Guru mendapat nilai lebih dari 85,00 maka ia berhak mendapat 125% kali gaji pokoknya pada tahun depan.
Ini hanya sebuah formula pilihan, tentu Pemerintah memiliki pakar-pakar bidang pendidikan, psikologi, komunikasi sosial, dan lain-lain yang mana mereka mampu merumuskan yang lebih baik. Kita mestinya sangat yakin dengan cara demikian guru akan bersedia dan rajin meningkatkan kompetensinya, meskipun terkesan materialistis, namun motivasi eksternal ini tidak salah jika dilaksanakan.

Berikut ini hasil UKG Tahun 2012

Peringkat berapakah Provinsi Anda?

4 comments :

  1. Saya sangat setuju dengan ide pak gun... Gak usah jauh-jauh deh... di sekolah kita aja, temen2 yang tidak lulus ternyata bangga karena banyak yg senasib dengan mereka... padahal seharusnya kita prihatin dengan kondisi ini... karena ini adalah cerminan potensi kita (yang terbaca oleh pemerintah). Kalau gurunya saja tes UKG tidak lulus bagaiman dengan siswa yang di ajar?

    ReplyDelete
  2. Betul juga, tapi intinya memang setiap guru harus meningkatkan kinerjanya dan sekaligus kompetensinya. Jangan sampai justru membuat mereka patah arang. hehehe.

    ReplyDelete
  3. la wong mau UKG aja pada takut, apalagi ada peraturan seperti ide pak Gun itu..wah tambah stress nanti, bukannya mikirin ngajar malah jadi beban..he..he..tapi trimakasih atas idenya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mestinya ada alasan mengapa mereka takut atau tidak siap UKG. Yang paling pokok pastinya tidak menguasai materi pelajaran yang diampu dengan baik dan GAPTEK serta ada juga kehawatiran koneksi internet komputer tempat UKG tidak bagus. Yang pokok 3 hal ini saja kan? Kalau mereka siap (materi dan tidak gaptek) saya yakin tidak perlu stress dan tetap fokus mengajar. Kayaknya gitu deh.

      Delete

Mohon komentar yang konstruktif dan positif, terima kasih.